Karena Hidup adalah "METAMORFOSA" :)

Kamis, 13 November 2014

Posted by Unknown 10:43:00 PM No comments
Konbanwa minnaa! long time no see yaa..

Oke, Postingan kali ini ditulis berdasarkan sudut pandang gw yang di rangkum berdasarkan cerita sohib-sohib gw.. So, am writing what iam think.

Pasti lo semua bertanda tanya kan pas liat title postingan ini, BALADA NASI GORENG GILA? nyaamm | Gak! ini bukan postingan cara ngebikin nasi goreng! | TRUS? | coz, this place "nasi goreng gila" gve me some inspiration and experience about "Hypocrite in Love" | HAA? | errr.. -_- just read and having fun.

What is the Hypocrite? 
      Bagi yang tau, alhamdulillah. Nah, buat yg gak tau, coba deeh buka buku tabungannya dulu *err. Hypocrite berasal dari bahasa Inggris artinya "orang munafik", sementara di dalam ensiklopedia bebas bahasa indonesia (wikipedia) *idiiih* dijelaskan bahwa Munafiq atau Munafik adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.
     Nah bedanya, kalo diatas bersarkan Agama, kalo dibawah *eh maksudnya kalo sekarang gw ngebahas "MANUSIA PENUH REKAYASA dalam hal percintaan".. :v Get the point?

      Beberapa testimoni dari para PACARANIAC, "Katanya" Cinta dalam pacaran itu cuma luapan emosional sesaat dalam “kepentingan”  mendapatkan apa yang lu "pengen" atau lu incer. Dengan embel kata-kata yang menyanjung perasaan dan jadian dan PUTUS!. bahkan banyak yang terjebak pada penampilan luarnya aja, tapi lain lagi di belakang nya dan gak jarang pacaran jugak dibikin buat ngelampiasin nafsu belaka, gak lebih!

FAKTANYA, keseriusan hanya seberapa persen aja yang bener. AND THAT IS SO FACT!

      SEE? kita udah bisa nyimpulin kok letak kemunafikannya dimana. yah, emang dunia panggung sandiwara, gk menutup kemungkinan aktornya jugak penuh rekayasa.      

     Hari ini gue mau ngebahas bagian dari kisah nyata jomblo yang dingenesin! dari semua cerita yang perneh gw denger, kata "munafik" ini muncul ketika semua hubungan Pacaran berakhir dengan kata "putus", yang pastinya dengan beberapa alasan basi yang masih aja dipake para oknum Hypocrite buat ngeputusin pacarnya.

     Yang jelas, alasan-alasan ini udah sering terdengar sejak zaman Si Doel masih jadi anak sekolahan, sampe dia jadi Wakil Gubernur. Biasanya, orang-orang make alesan-alesan di bawah ini cuma buat menutupi alasan yang sebenernya nggak mutu banget. Jadi, misal sebenernya dia udah punya gebetan baru, dia nggak mungkin bilang "Maaf, kita putus aja ya.. Aku udah punya gebetan baru.." Karena alasan semacam itu bakal ngasih cap buruk buat oknum itu. Makanya, dia bakal ngarang alasan lain, biar bisa putus secara terhormat. Nah, karena itu semua cuma alasan yang mengada-ada, tentunya ada dong arti di belakang itu semua. Apa aja alasan-alasannya? 

Cekidot.     
        
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW-aE1cF-WBE9ipJm06txJeoifKjz-mfjdnX7yUKJZrigxw981ufqPM9tlJyB8I-ZeyOPlQ4XPSNM5umy6SFguMeTp9Xnguef8jOmkLGGNUmQi1QD6fHxSHTeID8kJAYqW80cV-_PhHpjz/s1600/putus.png 

1. Kita udah gak cocok 

   Pada dasarnya, manusia itu karakternya beda-beda. Tuhan terlalu kreatif untuk menciptakan dua manusia dengan sifat yang sama. Semua hubungan pastinya diawali dengan ketidakcocokan, tapi bagaimana hubungan itu bisa berjalan? Ya tentunya dengan adanya kemauan untuk memaklumi dan menerima ketidakcocokan akan sifat pasangan. Itulah fungsi utama dari cinta. Menerima kekurangan dan kelebihan pasangan apa adanya.

     
    Kalo di awal hubungan saja mereka bisa mengusahakannya, kenapa belakangan tidak bisa? Kenapa belakangan baru sadar kalo tidak cocok? Jadi kalo pasangan minta putus dengan alasan "tidak cocok", itu semacam alasan yang mengada-ada. Alasan yang sebenernya adalah si dia sudah tidak mau lagi menerima ketidakcocokan itu, mungkin karena dia udah kehilangan perasaan yang dulu. Mungkin juga karena dia lagi berusaha mencocok-cocokan diri kepada gebetan yang baru. Intinya mah, yang namanya cinta, itu bisa menutupi segala kekurangan yang ada. Kalo emang udah nggak cinta, ya nggak bisa lagi dong memaklumi kekurangan pasangannya.

2. Aku gak mau nyakitin kamu lagi

      Kalo denger kalimat di atas, gw malah ngebayangin seorang psikopat yang lagi tobat. Oke, alasan ini konyol kalo orang yang diputusin dengan alasan itu nggak pernah ngerasa disakitin. Alasan itu mengada-ada kalo orang yang make alasan itu nggak pernah berbuat jahat ke pasangannya. Alasan ini masuk akal kalo ternyata orang yang make alasan itu ternyata sudah lama diem-diem selingkuh, atau diem-diem suka ngambilin pulsa dari hape pacar.

3. Mau fokus belajar

        Ini jawaban udin pas gw tanya kalo alasannya gini! -_- (sumber: ocehan tak menentu di Soeman HS)!
     "Lagian kalo emang mau fokus ke kuliah atau sekolah, bukan putus sama pacar kok jalan keluarnya. Justru sebaiknya didiskusiin dengan pasangan dulu soal rencana itu. Karena pacar yang baik, pastinya akan selalu mendukung pasangannya untuk melakukan hal yang baik juga. Itulah fungsi sebenernya dari pacaran. Mendukung pasangan demi mempersiapkan masa depan".(Udin/nama samaran, 2013) 

4. Kamu udah berubah

       Sebenernya ini nggak jauh beda sama alasan di point pertama tadi. Di mata gue, orang yang komplen bahwa pasangannya berubah itu juga bersalah. Sebagai pasangan, harusnya dia tau persis gimana sifat pasangan. Kalo ada hal sekecil apapun yang berubah dan nggak berkenan dari pasangan, pasti sejak dini dia bisa merasakan. 
       Nah, kalo gejala semacam itu udah muncul, kenapa nggak segera ditegur? Kenapa semacam sengaja nunggu perubahan-perubahan kecil itu menggunung dan membesar sehingga nggak bisa dibalikin lagi? Sengaja kan..? kan..?! :v

5. Kamu terlalu baik 

"Kita bubar ya, kamu tuh terlalu baik buat aku..", trus di jawab, "Oke deh.. Kita bubar aja, nggak apa-apa.. Aku cuma bisa doain kamu dapet orang yang lebih jahat daripada aku. Sesuai keinginanmu. Bye~"
Ahsudaahhlaaah~

    Intinya, gak semua hubungan yang di iming-imingi dengan janji dan khayalan-khayalan indah berakhir bahagia, namanya jugak pacaran! balada pacaran emang gitu, pdkt-jadian-bahagia-alasan-putus-jomblo-ngenes! 

Yeah, you deserve better. Don't be sad, don't get mad. Setiap kali lo patah hati, artinya jodoh sejati sudah makin mendekati. :)

Kalopun lo pernah dapet alasan basi pas diputusin pasangan, liat sisi positifnya aja deh.. Setidaknya dia udah ngasih alasan. Kenapa? Karena sesakit-sakitnya patah hati karena dikhianati atau diduakan, lebih sakit lagi kalo ditinggalkan tanpa ada satu pun alasan. Gak enak loh, seumur hidup disiksa terus oleh pertanyaan "Kenapa aku ditinggalkan?" "Apa karena aku membosankan?" "Apa karena aku suka boker di zebra cross?"

Yap.. This is the end of the post..
 

Buat yang baru putus sama adeknya, yang tabah yaah! masih banyak kok adek-adek di laut yang bisa dijadiin pepes bakar *eh

Bacanya sampe habis ya tong! @restook and Happy Birthday Dituuut, sorry gak ada ngucapin! sengaja! we love u!

Ganbareeyoooo!

#Sunshinee #Be Butterfly #Hidupadalahmetamorfosa #

Jumat, 17 Oktober 2014

Posted by Unknown 7:54:00 PM No comments
      Gue punya temen, namanya Supri. Di usianya yang sudah menginjak kepala dua setengah itu, dia masih hidup sendiri as jomblo. Tapi gue nggak ngeliat dia kesepian, gue nggak ngeliat dia galau, yang gue liat dia selalu ceria. Setiap pulang kuliah, dia suka menari-nari di depan pintu kamar sebelum dia menusukkan kunci ke gagang pintu. Kadang dia nari balet, kadang dia breakdance, dan terakhir gue liat dia melakukan tarian pemanggil hujan, dia kesamber petir.

      Gue sempet kepikiran kok bisa dia tetap selalu ceria di saat usianya sudah cukup matang untuk berkeluarga, namun dia tidak memiliki kehidupan asmara?
  
      Sebagai teman yang baik, gue mencoba untuk menjadi manusia. Ya, manusia yang bisa berkomunikasi dari hati ke hati. Gue nggak mau nanyain ke orang lain tentang Supri yang mungkin akan berujung gossip. Gue milih untuk langsung nanyain ke orangnya.

"Pri.. Kok lo bisa tetep ceria terus sih meskipun elo jomblo?" Gue nanya ke doi sambil nyemir ban motor gue.

"Ha? Tumben lo tanya beginian?" Supri yang sedang sibuk nyedotin uap bensin dari tangki motor gue pun mendadak mengalihkan perhatiannya ke arah gue.

"Hehe.. Abisnya gue penasaran sih.. Kok elo jomblo tapi enggak melo?" Gue masih ngelanjutin nyemir ban motor pake semir sepatu.

Dengan mata yang agak merah karena mabok bensin, Supri menjawab sembari bertanya, "Emang melankolis, sendu, sedih, itu sifat yang harus dimiliki oleh jomblo ya?"

"Yang gue denger sih biasanya gitu." Gue menjawab dengan nada datar karena gue sendiri kurang yakin dengan jawaban gue.

"Haha! Apa yang lo denger, apa yang lo liat, nggak mutlak harus lo ikutin kan?"

"Maksudnya?!" Gue makin bingung dengan pertanyaan Supri.

Supri pun duduk jongkok di samping gue, lalu menepuk pundak gue dan bertanya, "Pernah gak lo ngeliat ilalang tumbuh sendirian? Indah?"
Gue menggelengkan kepala.

"Pernah gak lo make sebatang lidi buat nyapu? Bersih?"

Gue kembali menggelengkan kepala, "Tidak."

"Pernah gak lo nyoba buat boker rame-rame? Nyaman? Tidak." Supri mengakhiri rentetan pertanyaannya dengan cara dia jawab sendiri.

"Gue masih belum paham." Gue ngucapin kalimat itu sambil minum paracetamol karena mulai sakit kepala dengan kalimat-kalimat Supri.

       Supri kembali berdiri, membuka tangki bensin motor gue, lalu menghirup uapnya dalam-dalam. Dia pun kembali menjelaskan, "Gini.. Hidup itu punya banyak fase untuk kita jalani. Ada fase yang memang bisa dinikmati sendirian, karena tidak bisa dilalui dengan orang yang tidak tepat. Ada pula fase hidup yang memang cuma bisa dinikmati bukan sendirian. Analoginya kayak ilalang, meskipun dia tidak indah kalo dia berdiri sendiri, dia akan lebih tidak indah kalo dia berdiri ramai-ramai dengan lidi. Kenapa? Karena tidak cocok. Ketidakcocokan akan menciptakan ketidakharmonisan. Tidak perlu dipaksakan."

       Gue mengangguk perlahan, merasa mengerti, tapi masih perlu penekanan. Supri melanjutkan, "Dan saat ini, gue lagi jadi ilalang itu. Gue sedang tumbuh sendiri, di sekitar gue nggak ada ilalang lain yang bisa diajak untuk tumbuh bersama. Jadi, buat apa gue maksa untuk berdiri dengan lidi hanya agar terlihat tidak sendiri? Hasilnya tidak akan indah, kan?"
 
http://wallpaper.ultradownloads.com.br/274702_Papel-de-Parede-Forever-Alone_1600x900.jpg

OKE! ITU SEKILAS KUTIPAN DARI @SHITLICIOUS :V
 
NAH, di postingan kali ini, gue mau nyoba untuk membahas tentang beberapa alasan orang yang memilih hidup sendiri. Here they are:

Belum ada yang cocok
 
         Banyak orang memakai alasan ini saat memilih untuk sendiri. Memang ini alasan yang masuk akal, karena memaksakan diri untuk menciptakan hubungan dengan orang yang tidak tepat, cuma akan membuang waktu. Ya, kita tahu bahwa hubungan itu akan gagal, tapi tetap dipaksakan untuk berjalan. Akhirnya, seberapa lamapun kita bertahan, endingnya waktunya akan terbuang karena ketemu juga dengan kegagalan.

        Namun alasan belum ada yang cocok ini kadang menjebak orang yang memilih untuk sendiri. Karena sudah terlalu lama sendiri, akhirnya dia susah untuk percaya dengan orang lain lagi. Sehingga saat PDKT, tanpa sadar dia tak nyaman untuk membuka hati maupun berbagi isi hati. Akhirnya, gebetan pun bakal mikir dia nggak asik, dia pun nggak bakal mikir gebetannya nggak asik. Gagal deh. Akhirnya dia nggak pernah ketemu dengan orang yang cocok.
 
Trauma
 
        Pernah ngejalanin hubungan yang sangat menyenangkan dengan seseorang. Hingga dia pun mempercayakan masa depannya kepada orang itu. Di saat dia sayang-sayangnya, ternyata orang yang dia percaya itu pergi gitu aja ninggalin dia. Dia pun kapok untuk percaya dan sayang sama orang lagi, sehingga dia memilih untuk hidup sendiri.

       Biasanya sih cewek yang lebih mudah trauma. Soalnya cewek akan malas untuk PeDe lagi sama orang baru, nunjukin hal-hal yang dia sembunyiin kepada orang baru, atau kenalan lagi sama keluarga baru. Siklus itu adalah siklus yang cukup berat buat cewek, soalnya pada dasarnya mereka adalah makhluk yang pemalu, tidak seterbuka cowok. Mereka cuma mau melakukan hal-hal itu kepada orang yang bener-bener mereka percaya. Tapi ya gitu deh.. Membangun kepercayaan itu tak sesusah mempertahankan kepercayaan. Namun yang lebih berat lagi adalah mengembalikan kepercayaan.

     Tapi, menurut gue, hidup memang seperti itu. Kita harus tahu rasanya kecewa, agar kita tahu bagaimana cara menjaga saat dipercaya. Kita tidak boleh terjebak dalam trauma. Mungkin ini klise, tapi kalo kita terjebak di masa lalu, bagaimana mungkin siap menerima masa depan yang lebih indah? Kalo kita selalu terduduk jongkok setelah dikecewakan dunia, bagaimana kita bisa mencapai jalan menuju surga?
 
Terjebak Me-time
 
     Ini alasan yang sebenernya gue banget. Gue adalah tipikal orang yang kadang lebih nyaman di saat sendiri. Gue kadang nggak suka berada di keramaian. Kadang gue menemukan kedamaian dalam sepi. Bahkan, gue bisa merayakan kemerdekaan gue dalam sepi dengan cara pake kolor doang seharian di kamar gue yang gue tutup.

    Terlalu lama melakukan rutinitas itu bikin gue males ketemu orang baru, males melakukan hal-hal baru, dan ntah kenapa gue nggak bosen sepanjang weekend diisi dengan estafet nonton film dan nulis postingan baru. Gue takut kalopun ada yang nyoba deket, dengan kebiasaan gue yang macam ini, dia nggak bakal ngerasa nyaman karena mungkin itu adalah kegiatan yang membosankan.

       Ntah kenapa, makin tua usia gue, gue ngerasa semakin mengenal dunia dan manusia. Susah mencari orang yang benar-benar bisa dipercaya, susah membedakan orang yang benar-benar peduli, dan susah menemukan orang yang benar-benar tulus. Teman yang dulu akrab banget, dengan alasan finansial, bisa pergi. Teman yang dulu sehati, karena urusan karier bisa mencaci. Teman yang dulu sering tidur bareng, karena urusan asmara bisa tiba-tiba menciptakan prahara. Semua "siklus-penemuan-dan-kehilangan" itu membuat gue semakin ngerasa hambar dalam hubungan.

Ya, gue takut kehilangan lagi. Itulah kenapa, gue malas untuk memiliki.

Mungkin itu terdengar menyedihkan, tapi ntah kenapa, gue nggak ngerasa sedih maupun kesepian. Kesendirian dan kesepian itu berbeda. Kesepian itu tidak selalu terjadi di saat sedang sendiri. Kesepian itu adalah di saat ada banyak orang di sekitar, namun tidak ada yang bisa mengerti. So, I've tried to understand myself.
 
     Tulisan diatas gak sepenuhnya curahatan hati gw, gak menutup kemungkinan itu curahan temen gw, dosen gw, nenek gw, ibuk kos gw kaan? 
 
*SUNSHINEE* BE INSPIRATIVE!
 
 

Rabu, 19 Maret 2014

Posted by Unknown 4:25:00 AM No comments
Alit Susanto :') http://www.shitlicious.com 

                                                                                    

         Nah, berikut adalah macem-macem kelakuan para pengguna ATM dan yang mau gue headline di sini adalah orang-orang yang ngeselin di ATM. Fakta-fakta di bawah ini bukanlah fakta ngaco, gue tulis berdasarkan survey yang udah gue lakukan dengan melibatkan para balita di Posyandu kampung gue. So, here are those scumbags:
 
1. Tukang Serobot
       Udah antre lama, ditinggal ngecek twitter bentar di hape, tau-tau di depan udah ada orang lain yang nyerobot antrean. Aku kudu piye, tweeps? Kayaknya emang udah pasti sih dalam hal antre-mengantre, tukang serobot antrean itu minta banget disuapin granat.

2. Curhat
      Ini adalah kejadian absurd yang pernah gue alamin. Lagi antre panjang di depan mesin ATM, ibu-ibu yang make mesinnya malah ngomong sama mesin ATM.

"Kok cuma segini ya? Kemarin kayaknya nggak cuma segini. Kok bisa ya? Kamu bohong sama aku ya? Ini nggak mungkin terjadi!!" Ibu-ibu menangis di depan mesin ATM. Gue rekam kejadian itu, terus gue kasih videonya ke om Raam Punjabi. Ya, siapa tau ibu-ibu itu diajak main sinetron. Hidupnya drama banget.

3. Make Mesin Yang Tidak Tepat
      Kalo ini kejadian yang sering banget gue alamin. Waktu itu gue lagi di sebuah bank. Nama banknya B*I, bukan B*I ataupun B*I. Di situ ada banyak jenis mesin ATM. Ada mesin non-tunai, mesin tarik tunai, dan mesin setor tunai. Nah, pas lagi ngantre, gue ngerasa kok antrean gue nggak maju-maju. Karena penasaran, gue pun ngintip ke arah depan, gue perhatiin orang yang make tuh mesin. Dan ternyata, dia make mesin tarik tunai buat transfer duit ke beberapa orang, bayar tagihan kartu kredit, bayar listrik, dan bayar beberapa cicilan leasing.
         Yang bikin gue kesel, dia make mesin tarik tunai untuk transaksi semacam itu, di saat ada mesin non-tunai yang ngganggur. Orang semacam ini, layak buat dimasukin ke dalam kulkas, terus dikirim ke Antartika.

4. Gaptek

         Ada lagi tipe vertebrata ngeselin yang make ATM. Gue pernah nemu ibu-ibu gaptek yang nggak bisa make ATM dan endingnya gue malah jadi customer service buat dia. Nggak.. Dia nggak cuma ngelakuin transaksi sesimpel narik duit. Tapi dia minta ditunjukin caranya transfer duit ke beberapa orang, bayar tagihan kartu kredit, bayar listrik, dan bayar beberapa cicilan leasing, DI MESIN TARIK TUNAI! Di titik itu, gue jadi dipelototin banyak orang, dan posisi gue jadi kayak orang di point ke 3.

5. Ngajarin Anak
         Kadang gue juga nemu orang tua yang menganggap mesin ATM itu semacam mesin jackpot di  time-zone. Mereka ngebiarin anaknya yang masih balita make mesin ATM. Dan ntar kalo udah keluar duitnya, mereka bakal teriak "JACKPOT!!!". Masalahnya adalah, mereka makenya tuh rame-rame. Anaknya dibiarin mainin ATMnya satu per satu di saat antreannya udah banyak. Pengin rasanya gue culik anak-anak itu, terus gue jual ginjalnya kepada kanibal.

6. Parkir
       Ini yang paling ngeselin. Tukang parkir yang kerjaannya kayak ninja. Pas gue dateng, dia ngilang, pas gue mau pulang dia minta duit. Nah, yang bikin gue bete sama tukang parkir di ATM, kadang gue parkir cuma 1 menit, buat ngecek saldo yang ternyata emang nggak nambah-nambah, pulangnya tetap ditodong sama mas-mas parkir yang tadinya nggak bantuin gue ngerapihin motor. Gue pengin banget ngecukur sebelah alis mas-mas parkir ini.

        Nah, itu aja sih beberapa tipe orang ngeselin di ATM yang pernah gue alamin. Semoga yang udah ngelakuin hal yang kayak gitu jadi nyadar, dan semoga yang belum pernah ngelakuin hal yang kayak gitu nggak bakal ngelakuin hal yang sama. Buat kalian yang pernah ngalamin hal yang sama, atau ada pengalaman ketemu orang ngeselin kayak gitu yang belum gue sebutin di atas, silakan share di comment box ya! Ciao! :v

[repost milik alit]
        

Minggu, 16 Maret 2014

Posted by Unknown 12:36:00 PM No comments

    "Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. 
        Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.


        Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini."

Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Takkan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.
"edisi serius :v"

Jumat, 25 Oktober 2013

Posted by Unknown in | 11:30:00 AM 4 comments
     OHAYOU GOZAIMASU!! gimana pagi ini? aman? udah sarapan? ada lebih? bagi doong.. #eh. gak ada matahari nih pagi, ketutupan sama awan.. :3. untuk hati gw gak ketutupan *curhaaat :v.
       Nah,kali ini kita ngebahas apa yaa, errrr. oke! hari ini ngebahas tabiat-tabiat dosen.. Sebagaimana yang kita tau, dosen merupakan salah satu komponen kampus yang sangat penting didunia perkuliahan. Yaah, tau sendiri lah, kalo gak ada dosen toh,  siapa yang ngajarin? siapa yang ngasih nilai? siapa diomongin diblog-blog? #eh 
      Berdasarkan survey, dosen-dosen yang ada disuatu kampus lebih dominan punya karakter yang sama namun sifatnya berbeda, nah, sile cek tipe-tipe dosen berikut : cekodot!! 
  • Baik 
      Nah, baik disini bukan berarti seneng ngebantuin dalam "Hal" nyuci baju, nyuci piring atau pun ngasih uang jajan, helllow Siapa looo? *radiasianakAlay, Yah, "Baik" disini dalam artian hal-hal yang meliputi kegiatan dosen pada umumnya namun ada nilai plus tersendiri. Baik disini mencakup beberapa pembagian lagi, diantaranya :
      
        Nilai
       Nilai ya? owoh nilai.. terkadang nilai membuat seseorang lebih terlihat berseri-seri atau suram kayak senior-senior yang udah terkena radiasi skripsi secara spontan mukanya udah kayak fosil-fosil purba aja. *upsss

       Dosen ngasih nilai sesuai kemampuan kita, gimana kita dikelas, keaktifannya, plus gimana jawaban-jawaban ujian kita pas Quis, UTS, UAS, atau mungkin tes Lisan.. Kalo gitu cerita nya sih gapapa, sedangkan fakta dan realita itu berkata lain, entah kenapa kadang kadang kita ngerasa kalo apa yang telah kita lakuin gak sesuai dengan hasil.. iyahh hasilnya "Nilai". contoh, kek matakuliah yang inisialnya Sistem Operasi~ udah susah payah ngerjain tugas, no full copas, gak nyontek, pas ujian udah baca 7 hari 7 malam, insyallah bisa jawab dan ternyattaaaaaaaaaaaaa.. Arggggghh *bantingPC #nangissambilshoweran. ahhh~ for the first time, nyesek beud!!  :@ #bukancurhatbiasa
 
         Ngaret
 
       Nah, kalo buat yang satu ini udah lumrah ato termasuk lever primer buat yang tabiatnya suka telatan. Selain mahasiswa, dosen juga gak mau kalah ama yang namanya "Ngaret". Yah walaupun pas pertemuan awal mata kuliah tersebut udah dijelasin gimana sistematika/ aturan-aturan yang meliputi waktu yang ada dimata kuliah tersebut dan udah disepakati bersama oleh mahasiswanya. Fix! termasuk juga yang namanya "Batas Maksimal Keterlambatan". Gak menutup kemungkinan dosen jugak gak bisa Ontime (tepat waktu) dan kebanyakan itu hanyalah janji-janji palsu *jogeet

      
Yah, begitulah.. Kalo gak "NGARET" bukan indonesia namanya.. :* yekan!. O ya gw suka ngaret dan gw bangga, karna gw "Anak Indonesia" tuleen! lop yu indonesia. :*

       Materi / Teori
       kebanyakan dosen kalo ngasih materi Slide nya gak pernah ngasih dikit-dikit, yaa paling sedikit cuma 50 slide kok,  itu kan artinya dia baik, baik beuud, gak PELIT, :* duuh, makin cinta deh :v
       Demikian secercah point yang bisa gw paparin disini, sebenernya masih banyak yang lain, cuma berhubung Fst 301 mo dipake jadi diusir deeh~ #eh
       Nah, point-point diatas cuma coretan-coretan iseng aja kok Dos.. hihihihihi~ #nyariaman *TOS! tossssss~
    Intinya, gak ada satu manusia pun yang sempurna, Dosen juga manusia, toh kita sebagai mahasiswa kan juga manusia~ jadi yang namanya gak adil, telat, ataupun hal-hal membosankan lainnya  gak bisa ditutupin dari diri kita masing-masing, pasti ADA!
 
     Maka dari itu "Cintailah dosenmu, agar kau bisa mencintai apa yang diajarkannya! :* AI LOP DOSEN #eh 
      Udah dulu yak, Barakallah li nahnu~ ^^ suNShinee!!

Search